Pengalaman Belajar Harmonika

Sebelum lanjut, terlebih dahulu saya mau mendoakan orang yang membaca tulisan ini agar selalu diberi kebahagiaan, kesehatan dan keselamatan dunia akhirat. Amin.Kayak pidato ya.Saya ingin berbagi kepada pembaca mengenai pengalaman belajar harmonika lewat tulisan ini meskipun agak sedikit lebe’, namanya juga personal bloging. Langsung saja Cekibrot.

Saya sangat tertarik sekali dengan music, bakat yang diturunkan dari orang tua mungkin ya. Bisa dibilang saya ini berjiwa music tapi bermain otodidak, tidak banyak belajar tentang teori dan not balok atau sejenisnya lah. Saya sangat antusias sekali dengan yang namanya alat music, tradisional ataupun modern, meski baru sedikit yang pernah saya mainkan. Salah satunya alat music berukuran kecil yang disebut harmonika. Beuh enjoy sekali saya memainkannya. Saya mulai belajar harmonika beberapa bulan kebelakang, tepatnya

ketika harmonika pertama saya ada, waktu itu akhir tahun 2011-an di kasih teman satu kosan pas ada kerjaan bareng di Kuningan Jabar. Tuh fotonya di atas yang merknya Winner Harmonika Suzuki. Harmonika ini lubangnya ada 16, tidak termasuk lubang baut nya, hihi. Jenisnya Tremolo. Kalo rusak bisa di bawa ke bengkel resmi terdekat di kota anda, hah udah kayak motor aja. Namanya juga baru belajar, jadi dulu cuma genjrang-genjreng aja, loh kok kayak gitar ya, maksudnya tiup kenyot sana sini tapi agak lumayan menghasilkan nada yang mungkin enak di dengar. Oke Lanjut.

Harmonika kedua saya merknya HOHNER Special 20. Kalau gak salah, berarti bener ya, nama Hohner di ambil dari produsen nya Matthias Hohner dari Jerman. Di kasih juga sama temen cewe tepatnya di bulan April taun 2012, hadiah ulang tahun saya yang ke-21. Jadi kapan saya beli sendiri ya, dikasih terus, heuheu. Harmonika ini jenisnya Harmonika Diatonic, sering dimainkan di music blues, rock, jazz dan antek-anteknya. Oh iya nih di bawah jenis-jenis harmonika :

1. Diatonic Harp. Lubangnya ada 10,Dari berbagai jenis susunan diatonik yang paling populer adalah jenis “major diatonik”,umumnya bernada dasar C, namun setiap buah harmonika mempunyai nada dasar yang bervariasi dari C sampai ke G, susunan lubangnya sama, biasanya setiap nada dasar yang berbeda di gunakan untuk transpose nada untuk permainan lubang nada yang sama. Harmonika diatonik jenis ini lebih sering di pergunakanpara pemain Blues dan Rock, dan sebagian pemain Jazz.
2. Chromatic Harp. Ukurannya lebih besar dari diatonik, jumlah lubangnya bervariasi dari 10,12 14 dan 16 lubang dan mempunyai tombol pada ujung lubang nada, tombol tersebut fungsinya untuk menghasilkan nada kromatik, sama kayak tombol hitam di piano. Biasa dipakai di music pop, jazz, klasik.
3. Tremolo dan Echo Harp. Harmonika jenis ini punya 12 lubang semitone yang bisa dimainin. Harmonika yang memberi efek gema atau berulang pada nada yang dimainkan. Biasa dipakai untuk main Clasic dan Harmonika Group bareng sama Chromatic dan Chord Harp.
4. Chord Harp. Harmonika yang berukuran besar, bisa sampai 48 chord yang membedakan lubang tiup dan kenyot nya. Khusus buat main Clasik dan Harmonika Group.

Saya lebih tertarik denga harmonika diatonic, ya karena saya memang menyukai music blues. Sudah hampir satu bulan saya belajar harmonika diatonic kunci C ini, sampai saya menulis tulisan ini. Jadi bisa dibilang saya ini masih belajar.

Saya belajar sendiri dari baca-baca artikel di internet dan nonton di Youtube. Dari mulai cara megang, kemudian teknik-tekniknya kayak Straight Harp yaitu teknik memainkan harmonika dengan kunci yang sama dengan awal chord lagu. Biasanya digunakan untuk mengganti suara vocal manusia menjadi bunyi pada harmonika atau lagu-lagu lain dengan nada dasar C. Misalnya Chord lagu berawal dari G, maka harmonika juga menggunakan kunci G. Cross Harp yaitu teknik memainkan harmonika dengan selisih perbedaan 4 nada kebawah. Misalnya Chord lagu berawal dari C maka harmonika yang dipake adalah kunci C. Biasanya digunakan pada lagu bergenre Blues atau Rock. Tehnik yang memberikan banyak kesempatan untuk bereksperiment menggunakan bending. Slant Harp yaitu teknik memainkan harmonika pada awal chord 1 nada ke atas. Misalnya harmonika kita kunci D maka kita bisa mainin dengan chord E. Cukup sulit untuk dimainkan karena untuk memainkannya harus menguasai tehnik bending dan overblow/overdraw dengan sempurna.

Terus kemudian saya belajar Bending, Overblow/Overdraw. Lumayan lah udah bisa ngbending, kalo overblow/overdraw saya masih belum bisa karena mesti banyak latihan lagi, baru bisa bending aja kedengarannya udah enak brow, feel Blues nya udah dapet.

Pada umumnya memang  para pemain blues lebih mengutamakan permainan dengan teknik bending untuk mendapatkan nada yang tidak tesedia pada 10 lubang tiup dan kenyot itu. Teknik Bending tuh di kenyot dan di tiup dengan cara menarik lidah lebih kedalam untuk mendapatkan efek bending. nyot nyot dikenyot nyooot, hihi :D. Nih susunan bending :

Nah kalau Overblow dan Overdraw tuh teknik lanjutan setelah teknik bending. Teknik ini lebih mendapatkan nada-nada kromatik pada harmonika diatonic. Ya seperti yang saya katakana tadi, untuk menguasai teknik ini mesti banyak latihan, agak-agak susah emang.
Nih susunan Overblow dan Overdraw :

Oh iya nih ngomong-ngomong soal blues, untuk mainin blues tentunya kita tidak memakai harmonika yang sama dengan chord lagu. Sesuai dengan penjelasan di atas tentang tehnik cross harp. Kita butuh harmonika dengan selisih perbedaan 4 nada kebawah.
Jika chord lagu berawal dari C, maka harmonika yang dipake adalah kunci F.
Jika chord lagu berawal dari D, maka harmonika yang dipake adalah kunci G.
Jika chord lagu berawal dari E, maka harmonika yang dipake adalah kunci A.
Jika chord lagu berawal dari G, maka harmonika yang dipake adalah kunci C.
Jika chord lagu berawal dari A, maka harmonika yang dipake adalah kunci D.

Ya kira-kira begitulah bapak-bapak ibu-ibu semua yang ada disini tentang pengalaman saya belajar harmonika. Saya akan terus belajar dan terus belajar memainkan harmonika dan alat musik yang lainnya yang ingin saya pelajari sampai bisa. Apa tidak serakah tuh? Oh ya tidak, belajar tidak ada batasnya. Mempelajari sesuatu itu memang harus ada niat terlebih dahulu. Mudah-mudahan yang baca tulisan ini tertarik untuk belajar harmonika karena semua orang bisa memainkan alat musik ini.
Trimakasih sudah membaca. Salam volcafard.

Tentang volcafard

Seorang laki yang kebetulan bernama asli Wisnu Setiana

‹ Sejarah Harmonika

Mengatasi “kamera gagal” di Samsung Galaxy ›

Tagged with: Belajar Harmonika, Cross Harp, Diatonic Harp, Harmonika Blues, Harmonika Chord, Harmonika Diatonic, Hohner Special 20, Jenis-jenis Harmonika, Overblow Overdraw Harmonika, Pengalaman Belajar Harmonika, Slant Harp, Straight Harp, Teknik Bending di Harmonika, Teknik Bermain Harmonika, Winner Harmonica Suzuki
Ditulis dalam Musik